Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut IBUmu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan Dia memberimu Pendengaran, Penglihatan dan hati Nurani agar kamu bersyukur (Qs. an-Nahl:78)
Kategori
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Kamis, 13 Desember 2012
Minggu, 04 November 2012
Uniknya Allah Menciptakan Makhluknya
KLASIFIKASI
ANAK TUNAGRAHITA
Potensi dan kemampuan setiap anak berbeda-beda
demikian juga dengan anak tunagrahita, maka untuk kepentingan pendidikannya,
pengelompokkan anak tunagrahita sangat diperlukan. Pengelompokkan itu
berdasarkan berat ringannya ketunaan, atas dasar itu anak tungrahita dapat
dikelompokkan.
- Tunagrahita
Ringan (Debil)
Anak tunagrahita ringan pada
umumnya tampang atau kondisi fisiknya tidak berbeda dengan anak normal lainnya,
mereka mempunyai IQ antara kisaran 50 s/d 70. Mereka juga termasuk kelompok
mampu didik, mereka masih bisa dididik (diajarkan) membaca, menulis dan
berhitung, anak tunagrahita ringan biasanya bisa menyelesaikan pendidikan
setingkat kelas IV SD Umum.
- Tunagrahita
Sedang atau Imbesil
Anak tunagrahita sedang termasuk
kelompok latih. Tampang atau kondisi fisiknya sudah dapat terlihat, tetapi ada
sebagian anak tunagrahita yang mempunyai fisik normal. Kelompok ini mempunyai
IQ antara 30 s/d 50. Mereka biasanya menyelesaikan pendidikan setingkat ke;las
II SD Umum.
- Tunagrahita
Berat atau Idiot
Kelompok ini termasuk yang sangat
rendah intelegensinya tidak mampu menerima pendidikan secara akademis. Anak
tunagrahita berat termasuk kelompok mampu rawat, IQ mereka rata-rata 30
kebawah. Dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan bantuan orang lain.
KARAKTERISTIK ANAK TUNAGRAHITA
Karakteristik
atau ciri-ciri anak tunagrahita dapat dilihat dari segi :
- Fisik
(Penampilan)
Ø Hampir
sama dengan anak normal
Ø Kematangan
motorik lambat
Ø Koordinasi
gerak kurang
Ø Anak
tunagrahita berat dapat kelihatan
- Intelektual
Ø Sulit
mempelajari hal-hal akademik.
Ø Anak
tunagrahita ringan, kemampuan belajarnya paling tinggi setaraf anak normal usia
12 tahun dengan IQ antara 50 – 70.
Ø Anak
tunagrahita sedang kemampuan belajarnya paling tinggi setaraf anak normal usia
7, 8 tahun IQ antara 30 – 50
Ø Anak
tunagrahita berat kemampuan belajarnya setaraf anak normal usia 3 – 4 tahun,
dengan IQ 30 ke bawah.
- Sosial
dan Emosi
Ø Bergaul
dengan anak yang lebih muda.
Ø Suka
menyendiri
Ø Mudah
dipengaruhi
Ø Kurang
dinamis
Ø Kurang
pertimbangan/kontrol diri
Ø Kurang
konsentrasi
Ø Mudah
dipengaruhi
Ø Tidak
dapat memimpin dirinya maupun orang lain.
F. PENDIDIKAN ANAK
TUNAGRAHITA
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 bahwa
setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Demikian halnya dengan
anak tunagrahita berhak untuk mendapatkan pendidikan. Sekolah-sekolah untuk
melayani pendidikan anak luarbiasa (tunagrahita) yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB)
atau sekolah berkebutuhan khusus.
Sekolah
untuk anak luar biasa terdiri dari :
- SLB
– A untuk anak Tunanetra
- SLB
– B untuk anak Tunarungu
- SLB
– C untuk anak Tunagrahita
- SLB
– D untuk anak Tunadaksa
- SLB
– E untuk anak Tunalaras
- SLB
– F untuk anak Berbakat
- SLB
– G untuk anak cacat ganda
Sekolah
Luar Biasa untuk anak tunagrahita dibedakan menjadi :
- SLB
– Cuntuk Tunagrahita ringan
- SLB
– C1untuk Tunagrahita sedang
Untuk
Tunagrahita berat biasanya berbentuk panti plus asramanya
Anak tunagrahita memiliki kebutuhan khusus untuk
mengoptimalkan pencapaian potensinya. Kebutuhan khusus anak
tunagrahita ringan menurut Astati dan Mulyati (2010:26) bahwa
kebutuhan khusus anak tunagrahita ringan adalah :
- Kebutuhan dalam Layanan Pembelajaran. Anak-anak tunagrahita
memiliki potensi dalam belajar dan erat kaitannya dengan berat dan
ringannya ketunagrahitaan. Kebutuhan khusus yang dimaksud adalah: a)
Kebutuhan layanan pengajaran yang sama dengan siswa lainnya. Mereka hanya
membutuhkan tambahan pengertian guru dan teman-temannya, tambahan waktu
untuk mempelajari sesuatu. b) Kebutuhan layanan pembelajaran yang
sangat khusus. Merka membutuhkan layanan, seperti: program stimulasi dan
intervensi dini meliputi: terapi bermain, okupasi, terapi bicara, kemampuan
memelihara diri dan belajar akademik.
- Kebutuhan Akan Penciptaan Lingkungan
Belajar. Mereka membutuhkan lingkungan belajar seperti pengaturan
tempat duduk yang disesuaikan kondisi anak-anak tunagrahita.
- Kebutuhan dalam Pengembangan Kemampuan Bina
Diri. Anak tunagrahita membutuhkan konteks dan orientasi cerita yang
dimulai dari hal yang konkrit kemudian ke hal abstrak.
- Kebutuhan dalam Pengembangan Kemampuan Sosial dan
Emosi. Dalam hal berinteraksi membutuhkan hal-hal kebutuhan untuk
merasa menjadi bagian dari yang lain, kebutuhan untuk menemukan
perlindungan dari label yang negatif, kebutuhan akan kenyamanan sosial,
dan kebutuhan untuk menghilangkan kebosanan dengan adanya stimulasi
sosial.
- Kebutuhan dalam Pengembangan Kemampuan Keterampilan.
Beberapa keunggulan tunagrahita yang akan membawa mereka pada
hubungannya dengan orang lain, meliputi: (a) spontanitas yang wajar dan
positif, (b) kecenderungan untuk merespon orang lain dengan baik dan
hangat, (c) kecenderungan merespon pada orang lain dengan jujur, dan (d) kecenderungan
untuk mempercayai orang lain.
Minggu, 28 Oktober 2012
MATEMATIKA BIKIN OTAK JADI CERDAS
Ngeri dengan bayang-bayang belajar
Matematika atau belajar berhitung atau sering disingkat “Maths” (British)?!
Biar tambah semangat mari kita
baca tulisan di bawah ini tentang pentingnya belajar Matematika dengan cara
yang menyenangkan, juga pentingnya Matematika bagi pertumbuhan kecerdasan dan
keseimbangan perkembangan otak kita.
Anak yang senang pelajaran berhitung, kata
seorang psikolog, cenderung memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan
anak-anak yang kurang berminat mengikuti dan memahami angka-angka.
“Mereka yang mempelajari mental aritmatika, yaitu penguasaan cara berhitung
dengan menggunakan alat bantu akan lebih pandai berhitung, memiliki daya
konsentrasi, daya ingat, dan daya kreaksi yang tinggi,” ujar Dr. Seto Mulyadi
dalam suatu seminar di Jakarta.
Apakah mental aritmatika? Kosa kata ini
berasal dari bahasa Inggris “Mental Arithmetics”. Dahulu orang biasa
menyebutnya sebagai berhitung di luar kepala atau mencongak, dalam bahasa
indonesianya, atau matematika dalam bahasa serapan untuk dunia pendidikan.
Kata Kak Seto, seorang Ahli psikologi dan perkembangan anak
di Indonesia, anak yang senang berhitung cenderung mempunyai rasa percaya diri
serta logika berpikir yang jernih. Kreativitas anak akan lebih terdorong dan
muncul dengan mempelajari dan menguasai mental aritmatika. Namun, tambah
pengelola lembaga pendidikan Yayasan Mutiara Indonesia itu, pembelajaran mental
aritmatika ini harus disampaikan dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Sebagaimana konsep cara belajar untuk anak-anak “Learning Through Play”, atau “Belajar
sambil bermain”yang sekarang mulai menyebar diterapkan di dunia pendidikan
anak-anak. Konsep ini juga diterapkan di Early Years Foundation Stage (EYFS)
Principles, sistem pendidikan anak usia dini sampai tingkat primary di United
Kingdom ini. Adik-adik yang sudah masuk sekolah disini pasti mengalami sistem
pembelajaran diatas. Bagaimana rasanya? Menyenangkan kan?
Begitu juga tentang belajar mental
aritmatika atau matematika. Kita bisa mengubahnya dg cara yang lebih
menyenangkan.
Menurut pengamat pendidikan,
Drs Andreas Chang MBA, metoda belajar mental aritmatika adalah penguasaan cara
berhitung dengan menggunakan alat bantu diikuti suasana belajar sambil bermain
yang menyenangkan bagi anak. “Salah satu alat bantu yang banyak dipakai adalah
alat tradisional dari Cina, Korea, dan Jepang, yakni sempoa (di Indonesia
sering disebut alat berhitung Cina). Metoda seperti itu terbukti membantu anak
dapat menguasai berhitung secara cepat dan mudah”, kata Andreas yang juga
Pimpinan AMMA (Abacus Mutated Mental Arithmetic) Indonesia, sebuah cabang
waralaba pendidikan luar sekolah yang berpusat di Singapura.
Satu lagi metode yang dipakai sekarang di
Indonesia yang tidak kalah seru dan mengasyikkan, yaitu metode berhitung dengan
menggunakan jari atau disebut dengan “Jarimatika”. Saya pribadi (penulis) mulai
menerapkan system ini di anak pertama saya yang berusia 5 tahun, dan
Alhamdulillah sudah mulai kelihatan hasilnya. Dia pun juga tidak merasa stress
dengan tekanan dalam belajar hitung-hitungan dan juga cepat bosan, karena dulu
biasanya saya memakai objek-objek tertentu untuk mengajari anak saya berhitung.
Mental Aritmatika sangat bermanfaat untuk
mengoptimalkan otak kanan (Teori Quantum Learning). Kita ketahui
bersama, sistem pendidikan formal di Indonesia sampai sekarang mayoritas lebih mendukung
dalam usaha pengoptimalan otak kiri, terutama berupa hafalan. Padahal otak
kanan memuat potensi kreativitas yang menunjang pertumbuhan sistem kecerdasan
dalam otak anak-anak. Karenanya, system pendidikan yang memfasilitasi
perkembangan kedua belah otak secara seimbang harus di kembangkan secara
optimal.
Dan alhamdulillah, akhir-akhir ini sudah banyak bermunculan sekolah-sekolah baru yang mengadopsi sistem diatas di banyak daerah di Indonesia.
Dan alhamdulillah, akhir-akhir ini sudah banyak bermunculan sekolah-sekolah baru yang mengadopsi sistem diatas di banyak daerah di Indonesia.
Sumber: bluehanin.wordpress.com
Selasa, 23 Oktober 2012
Permainan "SEKITARKU" untuk SD Kelas IV Semester 1
Permainan ini bisa dilakukan di kelas 4 Semester 1,
Petunjuk Penggunaan Permainan "Sekitarku" sabagai berikut;
Keterangan:
Pada permainan “Sekitarku” terdapat
beberapa petunjuk diantaranya:
1. Terdapat 5 buah warna
bendera yang terdiri dari;merah
(Kelompok 1), Biru (Kelompok 2), Ungu (Kelompok 3), Orange (Kelompok 4), dan
Hitam (Bendera Bonus dan Jebakan)

2. Pada Setiap
Bendera tersebut terdapat berbagai petunjuk maupun soal latihan yang harus
siswa pecahkan di tiap kelompok
3. Letak Bendera itu sendiri di
biarkan berceceran dan disembunyikan oleh guru pembimbing agar siswa mencari
sendiri bendera tersebut.
4. Terdapat 4 Buah Rumah Budaya
yang dimaksudkan sebagai posko strategi untuk menyelesaikan misi di tiap
kelompok tersebut misi nya itu sendiri adalah menyelesaikan puzzle yang
bagiannya sebagian terdapat pada bendera-bendera tersebut.
5. Terdapat berbagai
nama-nama jalan yang diambil dari nama-nama provinsi yang ada di Indonesia yang
dimaksudkan agar siswa mengenal provinsi-provinsi yang berada di Indonesia
Aturan Permainan " SEKITARKU"
-Guru mulai membagi kelompok, yakni Siswa di bagi Menjadi 4 kelompok
yang di beri nama berbagai karya kerajinan nusantara diantaranya: 1. Kain
Songket, 2. Ulap Doyo, 3. Mega Mendung dan 4. Merak Ngibing” dengan menggunakan
undian gambar sebagai alat pembaginya
-Guru mengkondiskan siswa agar tertib kembali sesuai dengan nama
kelompoknya
- Guru memberi kesempatan pada siswa untuk membuat yel-yel di tiap
kelompok
- Guru mengajak siswa untuk keluar ruangan kelas yang selanjutnya
mengarahkan siswa untuk berbaris dilapangan sesuai dengan kelompok yang sudah
ditentukan sebelumnya
- Guru Utama Menjelaskan terlebih dahulu Aturan permainan “Sekitarku”,
yaitu sebagai berikut;
a.
Terdapat 5 buah warna
bendera yang terdiri dari;merah
(Kelompok 1), Biru (Kelompok 2), Ungu (Kelompok 3), Orange (Kelompok 4), dan
Hitam (Bendera Bonus dan Jebakan)
b.
Pada Setiap Bendera tersebut
terdapat berbagai petunjuk maupun soal latihan yang harus siswa pecahkan di
tiap kelompok
c.
Letak Bendera itu sendiri di
biarkan berceceran dan disembunyikan oleh guru pembimbing agar siswa mencari
sendiri bendera tersebut.
d.
Terdapat 4 Buah Rumah Budaya
yang dimaksudkan sebagai posko strategi untuk menyelesaikan misi di tiap
kelompok tersebut misi nya itu sendiri adalah menyelesaikan puzzle yang
bagiannya sebagian terdapat pada bendera-bendera tersebut.
e. Setiap kelompok menempati rumah yang telah di sediakan
f. Pada setiap kelompok di bagi
tugas seperti; 1 siswa berada di Rumah Budaya untuk memecahkan teka-teki berupa
puzzle yang belum tersusun dan masih hilang, 1 siswa berada di titik pusat
untuk diberi pengarahan terlebih dahulu oleh guru utama mengenai petunjuk
pelaksanaan saat berada di lokasi permainan, 3 orang siswa menjadi tim mobile
untuk membantu memecahkan soal maupun petunjuk-petunjuk yang terdapat pada
bendera-bendera yang telah di temukan
Langganan:
Postingan (Atom)